BAB I
KOORDINASI DAN SISTEM PELAPORAN
- Pengertian Koordinasi
Koordinasi
pada hakekatnya merupakan upaya memadukan (mengintegrasikan), menyerasikan dan
menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan yang saling berkaitan beserta
segenap gerak, langkah dan waktunya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran
bersama.
Menurut
G.R. Terry koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk
menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk
menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.
Sedangkan menurut E.F.L. Brech, koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan
tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing
dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya
di antara para anggota itu sendiri (Hasibuan, 2007:85).
- Prinsip-Prinsip Koordinasi
- Kesamaan Persepsi, saling pengertian dan rasa hormat
- Obyek atas sasaran yang menjadi acuan koordinasi harus diterima semua pihak.
- Orientasikan perilaku semua pihak pada sasaran secara terpadu.
- Rancang pertemuan berkala guna memonitor kemajuan dan penangan masalah.
- Dorong semangat kerjasama dan etos kerja semua pihak guna mengefektifkan kegiatan bersama.
- Intensifkan pemecahan masalah penghambat koordinasi.
- Nasehati dan arahkan serta bila perlu negosiasi agar tindakan tidak menyimpang.
- Arahkan semua potensi sumber daya hanya kepada sasaran atau tujuan.
- Sempurnakan system kerja dan sederhanakan bila perlu.
- Informasikam semua kebijakan dan dengarkan pendapat semua pihak dalam membina kesamaan persepsi dari semua pihak.
- Hubungan Kerja Housekeeping Dengan Department Lain.
Housekeeping
departemen harus memiliki hubungan kerjasama melalui koordinasi yang baik
dengan departemen lain di hotel.
Misalnya dengan:\
1. Front
Office Department
·
Menyiapkan kamar yang akan dijual oleh front
office
·
Menyiapakan permintaan tertentu tamu sesuai data
dari front office
·
Melaporkan status kamar serta berkoordinasi
apabila terjadi room status discrepancy
·
Membuat perencanaan kerja sesuai dengan
data-data yang di berikan front office
·
Bersama dengan front office menangani ekluahan
tamu yang berkaitan dengan housekeeping department.
2. Food
and Beverage Department
·
Menyiapkan linen-linen yang digunakan food and
beverage department
·
Membersihkan ruangan-ruangan yang digunakan
f&b department, misalnya restaurant, meeting room, dll.
3. Accounting
Department
·
Berkoordinasi dengan accounting dalam hal
pembayaran gaji karyawan
·
Melaporkan hasil inventory yang dilakukan setiap
bulan
4. Purchasing
Department
·
Purchasing menyediakan barang sesuai dengan
spesifikasi yang diajukan housekeeping.
5. Engineering
Department
·
Engineering melakukan perbaikan alat-alat kerja
housekeeping department.
·
Melakukan koordinasi untuk kegiatan general
cleaning.
·
Melakukan perbaikan fasilitas – fasilitas hotel
atas permintaan housekeeping.
6. Personnel
Department
·
Melaksanakan proses recruitment karyawan sesuai
standard yang telah ditetapkan.
·
Melaksanakan kegiatan training sesuai denga
kebutuhan.
·
Melaksanakan penilaian dan memberikan
penghargaan terhadap karyawan terbaik.
·
Melaporkan absensi karyawan setiap bulan.
7. Sales
Department
·
Berkoordinasi dalam event – event yang
dilakaukan oleh sales department.
·
Mempersiapkan ruangan-ruangan hotel yang akan
digunakan dalam event sales department.
Pada dasarnya
semua pihak yang melakukan koordinasi dan hubungan kerja, melakukan komunikasi.
Dalam komunikasi harus memperhatikan elemen-elemen dan jenis-jenis komunikasi
agar koordinasi hubungan kerja efektif. Untuk mencapai keberhasilan koordinasi
dan hubungan kerja, semua pihak harus memperhatikan hambatan-hambatan
komunikasi.
Ketika
tidak ada koordinasi yang baik antara Housekeeping dengan department lain, akan
mengakibatkan percekcokan antara department terkait. Contohnya, ketika seorang
room attendant tidak memberi informasi status kamar dengan benar kepada bagian
front office, itu bisa mengakibatkan front office melakukan kesalahan dalam
memberi kamar kepada tamu, kemudian kedua department akan saling menyalahkan
dan terjadilah perselihan.
- Sistem Pelaporan
Seorang
penyelia harus dapat melaporkan hasil pengawasannya, baik secara tulisan maupun
lisan.
·
Sistem penulisan laporan :
-
Isi laporan haruslah sedemikian rupa sehingga
bisa mengenai sasaran yang dituju.
-
Laporan memepunyai bentuk dan susunan tertentu
yang biasanya berbeda – bada menurut katentuan – ketentuan yang diberikan oleh
instansi / perusahaan yang mengharapkan hasil laporan.
-
Harus diprhatikan tujuan / sasaran pihak yang
menerima laporan tersebut, karana bantuk dari laporan tersebut harus
dasesuaikan dengan pihak yang menerima laporan tersebut.
·
Kompetensi yang dibutuhkan dalam penulisan
laporan :
-
Kemampuan menulis
-
Kamampuan bahasa
-
Kemampuan berpikir
-
Kabiasaan membaca
-
Kebiasaan memberi dan meminta komentar
·
Unsur – unsur penulisan laporan :
-
Halaman judul :
A. Judul
laporan
B. Nama
dan identitas penerima laporan
C. Nama
dan identitas penulis
D. Tempat
dan tanggal penulisan
-
Surat
pemberian kuasa
-
Suarat penyerahan
-
Daftar isi
-
Pendahuluan
-
Tubuh laporan
-
Kesimpulan
-
Lampiran
·
jenis – jenis laporan :
-
laporan periodis
Diserahkan setiap
periode regular dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang organisasi
atau aktifitasnya.
-
Laporan kemajuan
Diserahkan guna
menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha. Seperti peningkatan
kinerja pegawai housekeeping, effisiensi penggunaan alat dan bahan, dll.
-
Laporan hasil uji
Diserahkan guna
menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda ( bisanya
berupa kesimpulan )
-
Laporan rekomendasi
Disediakan guna
menyadiakan keterangan dasar atau pujian terhadap Sesutu guna pertimbangan
dalam tindakan berikutnya.
-
Laporan penelitian
Diserahkan untuk
memberitahu tentang penemuan yang tidak
diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan,
kuesioner, data akumulasi, dsb.
·
Contoh – contoh laporan di housekeeping
department :
Ø
The Floor report
Floor report
menunjukan situasi kamar dalam satu lantai. Floor report dibuat oleh floor
supervisor yang bertanggung jawab pada satu lantai. Ini sebaiknya dibuat dua
atau tiga kali setiap hari tergantung kebijakan hotel. Laporan ini dibuat dalam
beberapa copy, copy pertama untuk mengingatkan roomboy, dan copian yang lain
untuk dikirimkan ke kantor housekeeping. Bardasarkan data dari setiap lantai, hosekeeper
akan membut “hosekeeper’s report.”
Contoh floor
report :
Novotel
Jl.
Cihampelas no 152 – 154
Bandung
|
||
FLOOR
REPOR
Date : September 25, 2010
Time : 08.00
Floor : 5
|
||
ROOM
|
CODE
|
PERSON’S
|
501
|
O
|
2
|
502
|
DND
|
2
|
503
|
DL
|
1
|
504
|
V
|
-
|
505
|
DL
|
1
|
NOTE : O : Occupied
V : Vacant
OO : Out of Order
SO : Sleep Out
DL : Double Lock
DND : Do Not Distrub
Made By : ……….....
Signature : ………….
|
Ø
Housekeeper’s report
Laporan ini
adalah rekapitulasi dari semua floor reports yang disiapkan oleh floor
supervisor. Dasiapkan 2 atau 3 kali sehari seperti floor report.
BAB II
SISTEM INFORMASI ANTARA HOUSEKEEPING
DEPARTMENT DENGAN DEPARTMENT LAIN
A.
Sistem
Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu
sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi
tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah,
mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem
informasi atau peralatan sistem lainnya.
B.
Komponen
Sistem Informasi
System informasi terdiri sari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building blok). Yang terdirri dari komponen input, komponen model,
komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software,
komponen basis data, dan komponen control. Semua komponen tersebut saling
berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai
sasaran .
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem
informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang
akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika,
dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan
di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai
sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian
dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan
vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung
database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk
memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung
dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management
System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan
sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.
C. ELEMEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari elemenelemen yang terdiri
dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan
komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
1. Orang
Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator
komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem
informasi/EDP
2. Prosedur
Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan
karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan
instruksi. Ada
3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi
untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
3. Perangkat keras
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas
komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan
terminal masukan/keluaran.
4. Perangkat lunak
Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem
pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem
komputer.
b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis
dan keputusan.
c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program yang
secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
5. Basis data
File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya
media penyimpanan secara fisik seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan
sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas
kertas, mikro film, an lain sebagainya.
6. Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer
dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data
bergerak melalui kabelkabel atau tanpa
kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat
saling bertukar dokumen dan data.
D. ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI
Sistem informasi dapat di bentuk
sesuai kebutuhan organisasi masingmasing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan
sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan,
dan evaluasi sesuai keinginan masingmasing organisasi. Guna dari sistem yang
efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi.
Semua orang dapat menggunakan sistem informasi dalam organisasi, tetapi faktor
efisiensi setiap sistem adalah berbeda. Perlu diketahui, perubahan sistem, baik
besar maupun kecil, selalu akan melalui tingkatantingkatan sebagai berikut :
Ø
Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan.\
Ø
Tingkat II : Design, merancang cara pemecahannya.
Ø
Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan design ke dalam
sistem.
Ø
Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan
dijalankan sesuai dengan design
Ø
Tingkat V : Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang
terjadi sesuai dengan tujuan semula.
Ø
Tingkat VI : Tindak lanjut, melaksanakn perubahan sesuai
dengan hasil evaluasi yang ada.
Adapun tingkatan yang menjadi
kunci yang digunakan untuk memecahkan bagian masalah baik itu secara menyeluruh
maupun per bagian, yaitu :
E. KLASIFIKASI SISTEM INFORMASI
Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara
satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda
untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena
itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :
a. Sistem abstrak atau sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu sistem
yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem secara fisik, misalnya sistem komputer.
b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.
Sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan
interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem
informasi berbasis internet merupakan contoh: human machine system karena
menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem deterministik dan sistem probabilistik
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan
tingkah laku yang dapat diprediksi.
Sistem probabilistik dalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
d. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan di
pengaruhi oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk subsistem lainnya.
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terhubung dan
tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa campur tangan pihak luar. \
F. Sistem
Informasi antar Hoousekeeping dengan
Departement lain
Sistem informasi
yang baik sangat penting untuk kelancaran operational dalam hotel. Tanpa adanya
system informasi yang baik, operational di hotel tidak akan berjalan lancar. Ada beberapa system
informasi yang dipergunakan di hotel sebagai komunikasi.
Ø
Jenis – jenis system informasi :
·
Lisan
Jenis system
informasi ini dilakukan dangan cara menyampaikan informasi secara langsung (
tatap muka ) antara si penyampai informasi dan si penerima informasi.
Contoh :
-
Briefing
Briefing adalah
metode pemberian informasi secara lisan dengan cara berkumpul disutu tempat
lalu saling bertukar informasi. Metode ini sering digunakan oleh pada pagi hari
oleh supervisor sebelum para craft melakukan pekerjaannya.
-
Telepon
Metode ini
dilakukan dengan menggunakan media telepon
·
Tulisan
Jenis system
informasi ini dalakukan dengan cara menyampaikan informasi dengan cara membuat
pesan.
Contoh :
-
Surat
Metode ini
dalakukan dengan cara menuliskan informasi kedalam secarik kertas.
-
Media computer
Metode ini
dilakukan dengan cara membuat pesan di dalam computer, lalu secara otomatis
pesan itu akan tersampaikan kepada pihak yang dituju. Contoh, pada saat tamu
menginginkan extra bed, maka pihak front office menuliskan pesan di computer
lalu dikirimkan kepada housekeeping office.